Rumah Singgah

26 anak tinggal setiap hari dengan salah satu orang tuanya di tempat penampungan kami selama perawatan mereka di Bali. Anak-anak tersebut sebagian besar berasal dari Kepulauan NTT/NTB dan Maluku dan menderita bibir sumbing/langit-langit terbuka, luka bakar, spina bifida, Anusatresia, atau masalah serupa. Keluarga-keluarga ini dirawat sepenuhnya atas biaya Yayasan Kolewa. Staf kami memastikan nutrisi dan pengobatan yang sehat, serta mengajari mereka perawatan diri dan kebersihan. Masa tinggalnya bervariasi dari tiga minggu hingga satu tahun per pasien.

Yayasan kami menyediakan akomodasi, makanan, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan transportasi. Obat-obatan, dll., termasuk dalam biaya operasional tempat penampungan. Dengan jumlah keluarga Kolewa yang berjumlah sekitar 60-80 orang setiap hari, ini adalah salah satu proyek besar Yayasan Kolewa Harapan Indonesia. 

Pada tahun 2023 untuk memberikan pelayan yang lebih baik, bersih dan nyaman kami telah menyewa enam kamar di bangunan yang bertetangga dengan kantor pusat Yayasan Kolewa. Bangunan ini kami temukan kosong karena para penyewa terdampak pandemi yang di mana ekonomi di Bali tidak baik.

Kami pun bisa menggunakan itu sebagai tempat tinggal 26 anak-anak bersama salah satu orang tuanya di rumah singgah kami selama perawatan medis mereka di Bali. Anak-anak tersebut menderita bibir/langit-langit sumbing, luka bakar, spina bifida, anusatresia, dan meningocela. Sebagian besar dari mereka berasal dari Kepulauan Nusa Tenggara/Nusa Tenggara Barat dan Maluku.

Keluarga-keluarga ini sepenuhnya dirawat dan dibiaya Yayasan Kolewa. Staf kami memastikan mereka mendapatkan makanan yang sehat bernutrisi, pengobatan, serta mengajari mereka perawatan dan kebersihan pribadi.

Masa perawatan mereka bervariasi dari tiga minggu hingga satu tahun per pasien di bawah perawatan dan bimbingan kami. Jumlah pada tahun 2024 kami berharap dapat menghosting 150 anak-anak. Yayasan kami menyediakan akomodasi, kebutuhan pokok baik pangan maupun sandang, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan transportasi. Dengan keluarga Kolewa sekitar 60-80 orang per hari, ini adalah salah satu proyek besar Yayasan Kolewa Harapan Indonesia.